Rabu, 03 Desember 2014

10 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa


1.      Gunung Semeru
     Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT. Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 m hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.


2.      Gunung  Slamet
    Gunung Slamet (3.428 mdpl) adalah sebuah gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dengan koordinat 7˚14’30’’LS,109˚12’30’’BT dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa. Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level siaga medio-2009. Gunung Slamet cukup populer sebagai sasaran pendakian meskipun medannya dikenal sulit. Di kaki gunung ini terletak kawasan wisata Baturraden yang menjadi andalan Kabupaten Banyumas karena hanya berjarak sekitar 15 km dari Purwokerto.



3.      Gunung Sumbing
     Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Tegak setinggi 3.371 meter dari permukaan laut, gunung ini terletak di tiga kabupaten Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo dengan koordinat 7,384˚LS 110,07˚BT. Bersama-sama dengan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai ""Kledung Pass". Tidak diketahui pasti kapan gunung ini meletus, tetapi di puncaknya terdapat kawah yang masih aktif. Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah kereng gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian.



4.      Gunung Arjuno
    Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soeryo dengan koordinat 07˚43’30’’LU 112˚35’0’’BT . Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna. Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat di atas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian.


5.      Gunung Raung
   Gunung Raung merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia dan mempunyai ketinggian setinggi 3,332 meter dengan koordinat 8˚07’30’’LU 114˚02’30’’BT . Gunung Raung mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.



6.      Gunung Lawu
     Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah (Karanganyar, Wonogiri) dan Jawa Timur (Magetan, Ngawi) dengan koordinat 7˚37’37’’LS 111˚11’39’’BT. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.  Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.



7.      Gunung Welirang
Gunung Welirang (atau Walirang, nama kuna) merupakan sebuah gunung yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia dengan koordinat 07˚45’52’’S 112˚35’22’’E. “Welirang” dalam bahasa Jawa berarti belerang. Gunung Welirang mempunyai ketinggian setinggi 3,156 meter dan memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
 

          
8.      Gunung Sindoro
Gunung Sindoro, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro (altitudo 3.150 meter di atas permukaan laut) dengan koordinat 7,3010463˚LS 109,9968767˚ BT merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik). Hutan di kawasan Gunung Sundoro mempunyai bertipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. 



9.      Gunung Merbabu
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan,Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Merbabu dikenal melalui naskah-naskah masa pra-Islam sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke-15. Menurut etimologi, "merbabu" berasal dari gabungan kata "meru" (gunung) dan "abu" (abu). Nama ini baru muncul pada catatan-catatan Belanda. Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut. Gunung Merbabu mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.



10.  Gunung Argopuro
Gunung Argapura merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Argapura mempunyai ketinggian setinggi 3.088 meter dengan koordniat 7,97˚LS 113,57˚BT. Gunung ini sering juga disebut dengan Argopuro. Gunung Argapura merupakan bekas gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Gunung ini termasuk bagian dari Pegunungan Iyang yang terletak di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Berada pada posisi di antara Gunung Semeru dan Gunung Raung. Ada beberapa puncak yang dimiliki oleh gunung ini. Puncak yang terkenal bernama Puncak Rengganis/gunung Welirang(topografichen Dienst 1928). Sedangkan puncak tertingginya berada pada jarak ± 200 m di arah selatan puncak Rengganis. Puncak tertinggi ini bernama Argapoera dan ditandai dengan sebuah tugu ketinggian (triangulasi). Gunung Argapura mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini berada dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo, dengan puncak Rengganis ada di wilayah Kabupaten Jember yang konon menurut cerita masyarakat sekitar bermukim Dewi Rengganis, adik dari Nyai Roro Kidunsi.








Sumber : Wikipedia Indonesia dan berbagai data yang mendukung. 





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar