Jumat, 28 November 2014

Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu





Gunung Lawu (3.265 mdpl) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur yakni Karanganyar, Wonogiri (Jawa Tengah), Magetan, Ngawi (Jawa Timur) dengan koordinat 7°37′37″LS 111°11′39″BT. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Gunung ini bertipe stratovolcano dan memiliki catatan meletus terakhir 28 November 1885. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah (3.265 mdpl). Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Untuk melakukan pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu kita harus menuju basecamp cemoro sewu.
-          Dari Malang
1. Dari Malang bisa naik kereta atau bus langsung ke Madiun.
2. Dari Madiun cari bus jurusan magetan dan turun terminal magetan
3. Di terminal magetan cari colt L300 an yang akan mengantarkan ke basecamp cemoro sewu dengan harga yang bisa nego, Colt terakhir sekitar jam 16.00 WIB
-          Dari Solo
1. Dari Terminal Solo cari bus jurusan Tawangmangu dan turunn terminal Tawangmangu

2. Di terminal Tawangmangu cari colt L300 an yang akan mengantarkan ke basecamp cemoro sewu dengan harga yang bisa nego, Colt terakhir sekitar jam 17.00 WIB

Sebelum memulai pendakian kita harus melakukan registrasi diloket pendaftaran yang berada di gerbang pendakian cemoro sewu dengan tarif 10.000/orang sekali masuk. Basecamp cemoro sewu berada diketinggian +/- 1.600 mdpl dengan koordinat 07° 39′ 52″ LS dan 111° 11′ 29″ BT. Secara keseluruhan pendakian Gunung Lawu via cemoro sewu akan melewati 5 pos pendakian dengan medan jalan setapak yang berupa batu yang disusun.

Dari gerbang pendakian cemoro sewu menuju pos 1 dapat ditempuh kurang lebih 1 jam. Medan berupa jalan setapak yang berupa batu dengan lebar 1,5 meter. Perjalanan akan melewati hutan pinus yang cukup rindang dan terdapat beberapa spot nyaman untuk melakukan camping. Setelah beberapa menit kita akan disuguhkan beberapa tanjakan yang cukup terjal sebagai pemanasan awal. Selanjutnya kita akan melewati tempat terbuka yang menyerupai padang savana yang terdapat kebun bunga yang dikelola oleh warga dan setelah itu akan sampai di Pos 1 yang berupa bangunan beratap dan didepan samping pos 1 ada warung yang menjajakan makanan dan minuman. Pos 1 berada di ketingggian +/- 2.203 mdpl dengan koordinat 07° 39′ 03″ LS dan 111° 11′ 41″ BT.

Selanjutnya untuk menuju pos 2 dari pos 1 dapat ditempuh dengan waktu +/- 2 jam. Jalur dari pos 1 menuju pos 2 merupakan jalur terpanjang dalam rute ini. selepas pos 1 kita akan melewati bukit dengan medan berupa batu yang dibeberapa tempat dibuat berundak (seperti anak tangga). Dalam menuju pos 2 kebanyakan akan melewati banyak temat yang berupa bebatuan. Vegetasi pepohonan cukup renggang dan bila cermat kita akan menemukan buah arbei yang ada di gunung lawu (buah berwarna merah yang menyerupai buah strawberry). Memakan buah ini cukup untuk menambah energi saat pendakian. Setelah +/- 1 jam kita akan sampai di Watu Jago (tempat yang penuh batu dan terdapat batu yang menjulang keatas menyerupai jago/ayam jantan dalam bahasa jawa) kemudian setelah itu kita akan sampai di Pos 2 yang berupa bangunan beratap dan terdapat beberapa bidang tanah yang cukup untuk mendirikan sekitar 10 tenda. Pos 2 berada dibawah tebing batu yang tinggi dan berada diketinggian 2.589 mdpl dengan koordinat 07° 38′ 26″ LS dan 111° 11′ 42″ BT.

Medan selepas pos 2 untuk menuju pos 3 berupa batu yang disusun seperti berundak dan akan melewati pinggiran tebing batu. Untuk mencapai pos 3 dapat ditempuh +/- 1 jam. Dalam perjalanan ini vegetasi pepohonan cukup rapat sehingga pemandangan belum nampak terlihat jelas. Jalur yang akan dilewati zig-zag atau berkelok2 yang akan menaiki sebuah punggungan bebatuan. Sampainya di pos 3 akan terdapat bangunan beratap dan sekitarnya terdapat beberapa tanah lapang yang cukup untuk mendirikan 5-6 buah tenda. Pos 3 ini terletak pada ketinggian 2.787 mdpl dengan koordinat 07° 38′ 13″ LS dan 111° 11′ 41″ BT.
Penampakan Medan dari pos 2 menuju pos 3



Selanjutnya dari pos 3 menuju pos 4 dapat ditempuh +/- 1 jam dan medan perjalanan masih sama dengan medan yang menuju pos 3 namun medan menuju pos 4 ini terlihat lebih berat karena mulai melewati tanjakan terjal yang berupa batu disusun berundak yang setinggi lutut, butuh stamina ekstra untuk melewati medan ini. Medan ini juga terdapat besi pembatas disebelah samping untuk membatasi jalur pendakian dengan jurang batu yang dibeberapa tempat cukup terjal. Dijalur ini kita juga akan sering menjumpai burung jalak lawu yang menawan. Burung ini sangat dihormati oleh warga dan adat sekitar sehingga kita jangan sampai menggangunya kemudian sebelum pos 4 kita akan melewati bebatuan kapur yang berwarna putih. Pos 4 berupa beberapa bidang tanah dan tidak terdapat bangunan beratap seperti pos-pos sebelumnya. Pos 4 ini cukup untuk mendirikan sekitar 7 tenda dan terletak di tempat yang sangat terbuka sehingga angina sewaktu-waktu dapat bertiup dengan kencang dan jika siang akan sangat terik oleh sinar matahari. Pos 4 ini terletak pada ketinggian 3.099 mdpl dengan koordinat 07° 38′ 00″ LS dan 111° 11′ 44″ BT.


Tebing batuan kapur sebelum pos 4
                                           

Kemudian untuk menuju pos terakhir dalam jalur ini yakni pos 5 dapat ditempuh +/- 30 menit dari pos 4. Medan yang ditempuh masih sama yakni berupa jalan setapak yang dibuat dari batu yang disusun berundak dengan vegetasi sangat terbuka sehingga terpaan angina sangat kencang dan sebelum sampai di pos 5 jalan akan menjadi datar/ landai melewati sumur Jolo Tundo yang berada di dibawah kedalaman menyerupai goa bawa tanah dan sumur ini dikeramatkan oleh warga/adat sekitar. Pos 5 berupa bidang tanah yang cukup luas, dapat digunakan untuk mendirikan sekitar 15 tenda. Pos ini berada diareal terbuka sehingga angin bertiup kencang dan berada diketinggian 3.177 mdpl dengan koordinat 07° 37′ 57″ LS dan 111° 11′ 46″ BT.
Sumur Jolo Tundo
                                                                    


Jalur dari pos 5 menuju Sendang Drajad
Pos 5 menuju puncak dapat ditempuh dengan waktu +/- 1 jam, perjalanan awal berupa jalan setapak dengan batu yang disusun rapi dan medan landai. Melewati areal terbuka sehingga pemandangan akan terlihat jelas. Sekitar 30 menit kemudian dalam perjalanan menuju puncak kita akan melewati Sendang Derajad dimana sendang ini terdapat mata air yang dikeramatkan dan disampingnya terdapat warung yang menjual makanan dan minuman bahkan penginapan. Di Sendang Drajad ini juga terdapat beberapa bidang tanah yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda. Sendang Drajad ini berada pada ketinggian 3.171 mdpl dengan koordinat 07° 37′ 43″ LS dan 111° 11′ 52″ BT . 

                                                                  Sendang Drajad

Setelah melewati Sendang Drajad kita akan menjumpai pertigaan (jalur bercabang) dimana jika kita ambil jalur ke kanan akan mengarah ke Komplek Hargo Dalem dan Warung Mbok Yem dan jika kita ambil ke kiri (jalur yang menanjak) akan menuju ke puncak. Jalur menuju puncak medan berupa jalan setapak dari tanah dan akan menanjak cukup terjal.

Suasana Puncak Hargo Dumilah
Tugu Penanda Puncak Gunung Lawu

Sampainya dipuncak kita akan disambut sebuat tugu setinggi +/- 3 meter sebagai penanda puncak tertinggi dari gunung Lawu (Hargo Dumilah)

Estimasi Waktu :
-          Gerbang Pendakian – Pos 1 = 1 Jam
-          Pos 1 menuju Pos 2              = 2 Jam
-          Pos 2 menuju Pos 3              = 1 Jam
-          Pos 3 menuju Pos 4              = 1 Jam
-          Pos 4 menuju Pos 5              = 30 Menit
-          Pos 5 – Sendang Derajad     = 30 Menit
-          Sendang Derajad – Puncak  = 30 Menit
NB : Waktu perjalanan tergantung kondisi fisik masing-masing individu/team

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi teman teman mountaineers semua. Perlu diingat bawalah sampahmuu turun kembali, budayakan malu membuang sampah sembarangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar